Terlihat burung kutilang
menari dengan riang
diatas rimbunnya dedaunan
dengan angin yang semilirnya
menghempas hempaskan sayap kecilnya
tak dapat ku mengira
aku tak bisa menangkapnya
peluru pun tak ada
tapi aku tak mau melukainya
hanya dengan belaian
aku dapat membelainya
dan itu yang aku inginkan
tapi jatrak yang memisahkan
melihat ranting yang mengepang
tangan ini mulai merayap
mematahkan dan menyulapnya
ketapel tak lagi bertali
tapi ku ingin menangkap kutilang
akhirnya mata hanya bisa melihat
dari kejauhan dan angan yang mendalam
dengan mata yang masih memandang
entah sampai kapan selalu begini
By : NN
Pemuda yang berkarya untuk Bangsa
Wikipedia
Hasil penelusuran
Senin, 19 Mei 2014
Jumat, 21 Maret 2014
Artikel Keren
Jokowi jadi
Calon Presiden
Sebuah
Paksaan atau Kemauan???
Telah Santer dikabarkan di media
manapun, lewat media massa maupun dunia maya. Ini merupakan Kabar yang luar
biasa dalam dunia Perpolitikan yang ada di Indonesia. Banyak tanggapan
disana-sini muncul. Tentu dari pendapat itu ada yang pro juga ada yang kontra.
Yaaa… itu memang wajar. Mana ada manusia yang sempurna. Selain sebagai pacuan
untuk lebih baik lagi, pro dan kontra dalam setiap kehidupan itu biasanya
dijadikan landasan pembelajaran kehidupan. Kembali lagi kita kepada berita yang
sedang hot saat ini, yaitu tentang Jokowi seorang pria yang sederhana dan
senang pada blusukannya. Dia memang sebelum menjadi Gubernur Jakarta sempat
menjadi penguasa di DIY yang membuat namanya melejit dikalangan masyarakat
karena hobi blusukannya itu. Menurut saya, dengan blusukan itu, menyebabkan
animo masyarakat terhadap suatu pimpinan meningkat. Karena mereka beranggapan
bahwa pemimpin yang senang blusukan adalah pemimpin yang peduli terhadap
masyarakatnya. Tapi, mungkin tidak semua pemimpin akan seperti itu. Karena bisa
jadi mereka blusukan itu hanya ingin mendapat simpati rakyat dan hanya untuk
maksud yang tersembunyi. Bukan karena mereka peduli akan keadaan masyarakat
kecil.
Tapi saya disini saya tidak akan
menjadi pihak pro ataupun pihak yang kontra terhadap kepemimpinan Jokowi
ataupun tindakan blusukannya. Saya disini akan menjadi pihak yang independent
dan objektif untuk mengkritisi apa yang sedang terjadi di dunia perpolitikan
negara ini. Ya, karena selain saya peduli dengan keadaan ini, saya juga ingin
mengemukakan gagasan saya. Memang saya hanya pelajar yang akan lulus di bangku
Sekolah Menengah Kejuruan, tapi apa salahnya mengungkapkan ide dan pemikiran
demi perubahan yang signifikan terhadap negara ini. Tentunya perubahan kearah
yang positif. Karena, tidak mungkin
generasi tua akan terus memimpin negara ini, tentu ada regenerasi di setiap
fase-fasenya. Kitalah generasi pemuda yang diharapkan akan menggantikan pemerintahan
dinasti saat ini. Bagaimana akan menjadi lebih baik negara ini kalau pemuda
sekarang hanya senang sekedar untuk bersenang-senang saja dan seakan cuek
dengan dunia perpolitikan yang dianggapnya sesuatu yang tabu dan tidak penting.
Ya!, Itu memang benar-benar teradi karena saya tau dari banyak teman-teman saya
yang mengungkapkan hal tersebut. Mereka kalau ditanya tentang masalah politik
mesti bilang yang ini dan itu. Dengan PD nya mereka tidak peduli akan hal itu.
Tapi, itu memang wajar, karena bisa dilihat realitanya di masyarakat saat ini
saja dunia perpolitikan yang sebenarnya baik, tapi saat ini di kotori oleh
tangan-tangan penguasa yang ada di pemerintahan. Kenapa saya bisa berani
berbicara seperti ini, karena memang telah banyak bukti disana-sini Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme yang semakin membudaya. Dan hal ini merupakan situasi
yang sulit dikendalikan. Karena para pelaku telah menganggap halal hal
tersebut. Tak khayal keadaan saat ini menjadi situasi yang serba salah. Akan
mengikuti arus yang telah salah ataupun berdiri dengan apa yang kita anggap
benar sesuai dengan Al-Qur’an dan Al-Hadist.
Oleh karena itu, sekarang
masyarakat butuh seseorang yang berbeda. Sosok seperti jokowi lah yang
dibutuhkan masyarakat. Walaupun menurut saya apa yang di programkan oleh Jokowi
terhadap Jakarta kurag berhasil. Tapi karena tindakannya yang sering blusukan
untuk melihat warganya itulah yang membuatnya semakin dicintai masyarakat.
Menurut masyarakat dengan seperti itu mereka lebih dianggap daripada melihat
pimpinan yang kerja di kantor saja tanpa merasakn apa yang masyarakat rasakan.
Mungkin dari itulah Jokowi bisa sampai seperti saat ini. Tapi, perjuangan
Jokowi juga tidaklah mudah. Bahkan seperti yang sudah di filmkan. Jokowi dulu
adalah seorang yang susah dan hampeir dipastikan miskin jika dianggapa pada
keadaan sekarang. Tapi dengan kemampuan dan tekadnya dia bisa bisa berubah
seperti saat ini. Itu memang perjuangan yang patut kita contoh sebagai manusia.
Jangan hanya memandang seseorang ketika suksesnya saja.
Dan inti dari permasalahan yang
ingin saya bahas adalah mengenai pencalonannya Presiden oleh parta PDI
Perjuangan. Apakah ini sebuah kemauan Jokowi atau paksaan???
mungkin ada yang mulai bertanya Tanya? Apakah tugas Jokowi di Ibu kota sudah rampung? Kalau belum, kenapa dia berani mencalonkan dirinya menjadi seorang Presiden? Memang adanya kemauan rakyat pernah terjadi, tapi dengan tegas Jokowi pernah menolaknya. Dan pada akhir-akhir ini kita mendengar lagi bahwa Jokwi akan mencalonkan diri menjadi Presiden. Apakah ini benar-benar kemauan Jokowi. Kalau menurut saya, secara hokum alamnya. Pemimpin yang konsisten tidak akan seperti ini. Tapi jika ada suara dari belakang beda lagi. Dan kelihatannya pencalonan Presiden Jokowi ini ada kaitannya dengan suatu maksud tersembunyi dari ketua umum moncong putih itu yang membuat jokowi seakan takluk dan berani mencalonkan dirinya. Tapi entahlah itu apakah praduga yang benar. Tapi hamper dipastikan mungkin hal itu memang benar-benar terjadi. Dan Jika memang Jokowi telah berhasil menjadi Presiden tentulah partai PDIP ini akan bisa menguasai pemerintahan. Dengan berkuasanya partai PDIP ini yang menguasai pemerintahan maka dengan mudah mereka akan mengubah apa-apa yang di inginkan partai dan ketua umum partai ini. Tapi kembali kepada rakyat. Biarlah mereka saja yang menilai. Karena penilaian rakyat walaupun mungkin salah. Tapi kembali bisa menjadikan sebuah partai menjadi berkuasa, dan ketika partai itu sudah berkuasa, saya harap tidak memain-maikan kepercayaan yang sudah diberiakn rakyat tersebut.
mungkin ada yang mulai bertanya Tanya? Apakah tugas Jokowi di Ibu kota sudah rampung? Kalau belum, kenapa dia berani mencalonkan dirinya menjadi seorang Presiden? Memang adanya kemauan rakyat pernah terjadi, tapi dengan tegas Jokowi pernah menolaknya. Dan pada akhir-akhir ini kita mendengar lagi bahwa Jokwi akan mencalonkan diri menjadi Presiden. Apakah ini benar-benar kemauan Jokowi. Kalau menurut saya, secara hokum alamnya. Pemimpin yang konsisten tidak akan seperti ini. Tapi jika ada suara dari belakang beda lagi. Dan kelihatannya pencalonan Presiden Jokowi ini ada kaitannya dengan suatu maksud tersembunyi dari ketua umum moncong putih itu yang membuat jokowi seakan takluk dan berani mencalonkan dirinya. Tapi entahlah itu apakah praduga yang benar. Tapi hamper dipastikan mungkin hal itu memang benar-benar terjadi. Dan Jika memang Jokowi telah berhasil menjadi Presiden tentulah partai PDIP ini akan bisa menguasai pemerintahan. Dengan berkuasanya partai PDIP ini yang menguasai pemerintahan maka dengan mudah mereka akan mengubah apa-apa yang di inginkan partai dan ketua umum partai ini. Tapi kembali kepada rakyat. Biarlah mereka saja yang menilai. Karena penilaian rakyat walaupun mungkin salah. Tapi kembali bisa menjadikan sebuah partai menjadi berkuasa, dan ketika partai itu sudah berkuasa, saya harap tidak memain-maikan kepercayaan yang sudah diberiakn rakyat tersebut.
Senin, 17 Maret 2014
Pemerintah dan politik
Artikel utama: Politik Indonesia dan Pemilu di IndonesiaSebuah sidang Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta
Indonesia adalah republik dengan sistem presidensial . Sebagai negara kesatuan , kekuasaan terkonsentrasi di pemerintah pusat . Setelah pengunduran diri Presiden Soeharto pada tahun 1998 , struktur politik dan pemerintahan Indonesia telah mengalami reformasi besar-besaran . Empat amandemen UUD 1945 di Indonesia telah dirubah eksekutif, yudikatif , dan legislatif . Presiden Indonesia adalah kepala negara dan kepala pemerintahan , komandan -in -chief dari Angkatan Bersenjata Nasional Indonesia , dan direktur pemerintahan dalam negeri , pembuatan kebijakan , dan urusan luar negeri . Presiden menunjuk suatu dewan menteri , yang tidak perlu dipilih anggota legislatif . Pemilihan presiden 2004 adalah yang pertama di mana orang-orang yang dipilih secara langsung presiden dan wakil presiden . Presiden dapat berfungsi maksimal dua berturut-turut periode lima tahun .
Badan perwakilan tertinggi di tingkat nasional adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR ) . Fungsi utamanya adalah mendukung dan amandemen konstitusi , pelantikan presiden , dan memformalkan garis besar kebijakan negara . Ia memiliki kekuatan untuk mendakwa presiden MPR terdiri dari dua rumah ; . . Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) , dengan 560 anggota , dan Dewan Perwakilan Daerah ( DPD ) , dengan 132 anggotaDPR meloloskan legislasi dan memantau cabang eksekutif; partai-blok anggota dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh perwakilan proporsionalReformasi sejak tahun 1998 telah nyata meningkatkan peran DPR dalam pemerintahan nasionalDPD adalah ruang baru untuk urusan regional. . manajemen .
Sebagian besar sengketa perdata muncul sebelum Pengadilan Negeri ( Pengadilan Negeri ) ; banding didengar sebelum Pengadilan Tinggi ( Pengadilan Tinggi ) . Mahkamah Agung ( Mahkamah Agung ) adalah pengadilan tertinggi negara itu , dan mendengar banding penghentian final dan melakukan review kasus . Pengadilan lain termasuk Pengadilan Niaga , yang menangani pailit dan insolvensi , sebuah Pengadilan Tata Usaha Negara ( Pengadilan Tata Negara ) untuk mendengar kasus-kasus hukum administratif terhadap pemerintah; Mahkamah Konstitusi ( Mahkamah Konstitusi ) untuk mendengar perselisihan tentang legalitas hukum , pemilihan umum , pembubaran partai politik , dan lingkup kewenangan lembaga negara , dan Pengadilan Agama ( Pengadilan Agama ) untuk menangani kasus dikodifikasi Hukum Syariah
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia
Indonesia adalah republik dengan sistem presidensial . Sebagai negara kesatuan , kekuasaan terkonsentrasi di pemerintah pusat . Setelah pengunduran diri Presiden Soeharto pada tahun 1998 , struktur politik dan pemerintahan Indonesia telah mengalami reformasi besar-besaran . Empat amandemen UUD 1945 di Indonesia telah dirubah eksekutif, yudikatif , dan legislatif . Presiden Indonesia adalah kepala negara dan kepala pemerintahan , komandan -in -chief dari Angkatan Bersenjata Nasional Indonesia , dan direktur pemerintahan dalam negeri , pembuatan kebijakan , dan urusan luar negeri . Presiden menunjuk suatu dewan menteri , yang tidak perlu dipilih anggota legislatif . Pemilihan presiden 2004 adalah yang pertama di mana orang-orang yang dipilih secara langsung presiden dan wakil presiden . Presiden dapat berfungsi maksimal dua berturut-turut periode lima tahun .
Badan perwakilan tertinggi di tingkat nasional adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR ) . Fungsi utamanya adalah mendukung dan amandemen konstitusi , pelantikan presiden , dan memformalkan garis besar kebijakan negara . Ia memiliki kekuatan untuk mendakwa presiden MPR terdiri dari dua rumah ; . . Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ) , dengan 560 anggota , dan Dewan Perwakilan Daerah ( DPD ) , dengan 132 anggotaDPR meloloskan legislasi dan memantau cabang eksekutif; partai-blok anggota dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh perwakilan proporsionalReformasi sejak tahun 1998 telah nyata meningkatkan peran DPR dalam pemerintahan nasionalDPD adalah ruang baru untuk urusan regional. . manajemen .
Sebagian besar sengketa perdata muncul sebelum Pengadilan Negeri ( Pengadilan Negeri ) ; banding didengar sebelum Pengadilan Tinggi ( Pengadilan Tinggi ) . Mahkamah Agung ( Mahkamah Agung ) adalah pengadilan tertinggi negara itu , dan mendengar banding penghentian final dan melakukan review kasus . Pengadilan lain termasuk Pengadilan Niaga , yang menangani pailit dan insolvensi , sebuah Pengadilan Tata Usaha Negara ( Pengadilan Tata Negara ) untuk mendengar kasus-kasus hukum administratif terhadap pemerintah; Mahkamah Konstitusi ( Mahkamah Konstitusi ) untuk mendengar perselisihan tentang legalitas hukum , pemilihan umum , pembubaran partai politik , dan lingkup kewenangan lembaga negara , dan Pengadilan Agama ( Pengadilan Agama ) untuk menangani kasus dikodifikasi Hukum Syariah
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Indonesia
Konsentrasi
Cara Untuk Berkonsentrasi
Rahasia Otak
Cara Jitu Melatih Konsentrasi. Banyak orang mengatakan sulit untuk berkonsentrasi.
Apakah anda termasuk salah seorang yang mengatakan sulit tersebut?
Entahlah. Yang jelas dibawah ini adalah beberapa cara sederhana yang
dapat digunakan untuk melatih konsentrasi. Boleh dicoba. Mulailah dengan mencari tempat yang nyaman dan duduklah dengan rileks.
Cara Pertama
- Pejamkan mata anda dengan lembut.
- Mulailah berhitung dengan tenang dari 1 sampai 200 (1 – 2 – 3 – 4 – dst).
- Setiap angka anda sebut setiap anda hembuskan napas, itulah jarak setiap angka.
- Latihan ini bisa anda lakukan beberapa kali dalam sekali duduk rileks.
SETIAKAH???
Cerita Ini berawal dari 17-03-2013
Pikiran,
hati, jiwa dan raga seakan bercampur menjadi satu manakalah memikirkan hal itu.
Pasti hanya aku yang tau. Tentu hanya aku. Tapi ada seseorang lain yang tau.
Tapi tak dapat ku kasih tau. Seandainya saat ini aku masih bersamanya. Mungkin
tidak akan kutulis cerita ini. Ini Berawal ketika sebuah karya tulis yang
sebenarnya tidak dibutuhkan tetapi di buat sebagai syarat keikutan kita
menyemarakan acara. Pagi, iyah pagi sekali aku segera berangkat ke suatu tempat
yang menjadikanku mengerti berbagai hal dan sebentar lagi akan menjadi sebuah
kenangan. Karena 30 hari kedepan aku akan menghadapi Ujian yang sebenarnya akan
membuang banyak uang negara karena memerlukan dana yang tak sedikit untuk 120
paket soal yang berbeda. Yang kabar ini aku dapat dari media yang terpercaya tentunya.
Tapi bukan karena itu aku cerita.
“Dian,
Cepatlah! Kau sudah ditunggu oleh banyak orang”, kata temanku. Sambil
terburu-buru untuk menuju ruangan atas, aku segera masuk ruangan dan memang
sudah banyak orang yang menungguku untuk pembukaan acara. Memang aku bukan
ketua panitia atau panitia resmi acara tersebut. Tapi aku sangatlah disegani di
acara itu. Akhirnya acara itu secara resmi dibuka oleh kepala sekolah yang
sekarang tidak menjabat lagi disitu. Setelah pembukaan acara, aku menuju keluar
hendak memastikan apa semuanya sudah beres. Ternyata banyak peserta yang belum
datang. Entah sengaja tidak dating ataupun kelupaan. Akhirnya aku menyambut
para peserta yang baru datang. Dan segeralah masuk kembali dan keluar kembali.
Memang acara tersebut membosankan. Ya… aku tidak ingin mengikuti acara itu
sampai selesai. Ya, tentu acaranya selain membosankan juga tidak sesuai dengan
keinginanku. Tapi demi menghargai orang yang telah mengundangku. Akhirnya aku
ikuti acara tersebut dengan paksaan hati yang menjengkelkan. Sementara undangan
lain yang diharapkan membantu acara tersebut sudah pada pulang. Aku
menyempatkan waktu yang sebenarnya tidak sedikit untuk hal seperti itu. Dan
memang tidak membutuhkan keaktifan peserta yang berarti. Dan mungkin dibutuhkan
pada acara yang terakhir nanti.
Benar
saja, inilah acara yang membuat keaktifan pesertanya meningkat. Para peserta
diminta membuat kelompok yang terdiri dari para peserta lainnya. Dengan teriak
antar peserta untuk mencari pasangan anggotanya, semua peserta saling berteriak
untuk menjemput pasangan kelompoknya. Dan hal ini seperti mencari pasangan hati
yang butuh perjuangan muntuk mencarinya. Sampai pada akhirnya aku menemukan
semua pasangan kelompokku dan acaranya pun segera dimulai. Dan pada saat ini
aku belum ada perasaan apapun sampai pada akhirnya perasaan aneh telah
menggelayuti hatiku. Yah, setelah melihat wajah itu, wajah yang benar-benar
sederhana tetapi membuat hati berdebar-debar. Sambil mendengarkan intruksi dari
pemateri, akhirnya memberi tugas untuk membuat suatu karya yang kreatif dan
inovatif untuk dipresentasikan di depan para peserta lainnya. Dan untuk membuat
hal tersebut hanya tersedia waktu yang tidak lama. Karena para anggota
kelompokku hanya diam saja, maka kuberanikan diri untu memimpin kelompok
tersebut. “Ayo, siapa yang punya ide?” serentak anggota kelompokku diam.
Padahal aku juga memikirkan ide apa untuk membuat karya ilmiah tersebut.
Setelah beberapa lama berpikir. Akhirnya aku mendapat ide. “bagaimana kalau
kita membuat minyak Wereng untuk pengusir
hama wereng?” sambil dengan lantangnya aku mengemukakan pendapatku. Karena
menurutku, akhir-akhir ini para petani sedang dipusingkan dengan hama wereng
yang semakin menjadi-jadi. Dan memang saat itu per indvidu wajib menyetorkan 1
judul untuk karya ilmiahnya. Dan segeralah aku menanyakan kepada yang lain.
“Bagaimana dengan kamu Rini?”. “aku membuat karya ilmiah dengan judul Pembuatan kandang terapung untuk mencegah
matinya hewan peliharaan”. Semua anggota kelompokku kutanyai satu persatu
sampai pada akhirnya aku bertanya pada Oni. “Bagaimana dengan dengan kamu Oni,
apa judul yang ingin kamu ajukan?” dengan tegasnya aku bertanya. Kemudian Oni
sempat berpikir sejenak kemudian mengemukakan pendapatnya. “aku akan mengajukan
karya ilmiah dengan judul Pemanfaatan
Janggal Jagung sisa untuk makanan ternak”. Karena biasanya Janggal Jagung
yang habis dimanfaatkan kan dibuang dengan percuma. Oleh karena itu aku ingin
membuat judul itu.
Setelah
Semuanya mengumpulkan judul karya ilmiah, tibalah sekarang memilih persetujuan
kelompok, judul mana yang akan dipilih. Sempat berpikir sedikit lama akhirnya
aku berbicara. “Bagaimana ini, mau pake Judul krya siapa?”. “Terserah saja”,
Vika menjawab. Kelomokku memang kebetulan hanya terdiri dari satu cowok saja. Yaitu
aku. Oleh karena itu aku dengan sigap memimpin kelompok tersebut. Karena
pemilihan judul ini berakhir sulit. Maka aku coba tanyakan satu persatu kepada
para anggota kelompokku. Pertanyaan pertama aku lontarkan kepada Oni. “Bagaimana
Oni, apa alasanmu memakai judul itu?” Oni dengan tidak jelas mengungkapkan hal
yang membuatku bingung. Tapi dia mempunyai ciri khas yang berbeda dari anggota
kelompokku yang lain. Sampai aku mengajukan pertanyaanku yang terkhir, semua
pun mengungkapkan gagasannya. Dan menurutku gagasan tersebut kurang menarik. Maka
pada akhirnya aku mengungkapkan gagasanku yang pada akhirnya disetujui oleh
anggota kelompokku. Dan akhirnya kita berpikir untuk membuat karya ilmiah dari
judul tersebut.
Sampai
pada acara presentasi kedepan, dengan gugupnya aku dan anggota kelompokku maju
kedepan untuk mempresentasikan hasil dari diskusi ilmiah tersebut. Setelah selesai,
legalah perasaanku. Dan sekarang giliran kelompok-kelompok yang lain untuk maju
kedepan. Ternyata, dengan tidak diduga, penyajian presentasi dan pemilihan
judul telah dinilai oleh pemateri. Dan tanpa diduga pun. Aku terpilih menjadi
seorang yang memilih judul terbaik pertama dan seiisi ruangan pun memberikan aplaous
kepadaku. Dan segeralah aku maju kedepan untuk menerima hadiah dan kenang-kenangan.
Saat itulah acara berakhir dan diakhiri dengan foto-foto bersama. Tapi aku
sangat kaget ketika Oni memanggilku dan memberikan selamat kepadaku. Sungguh
ada perasaan aneh yang mulai membayangi diriku. Lalu, dia meminta nomor
handphonku dan pada saat itu juga kuberikan nomor handphoneku. “Jangan Lupa sms
ya!” seruku padanya. Aku memang sengaja tidak memberikan nomor handphoneku
kepadanya karena pada saat itu juga langsung diadakan bersih-bersih tempat
kegiatan. Pada akhirnya aku pun ikut membantu membersihkan tempat itu. Setelah selesai,
segeralah aku menuju keruangan tempat berteduhku selama ini. Dan kemudian ada
sahabatku, dan dengan asyik kami pun bercerita. “bagaimana acaranya Dian?” aku
menjawab “pada awalnya sih membosankan banget, tapi setelah acara akhir,
ternyata menarik dan aku pun mendapat hadiah?” kataku sambil menunjukan hadiah
itu. “Memang hadiah apa?” Aldin bertanya dengan penasaran. “Ya hadiah dari
acara tadi” jawabku dengan senangnya. Dan aku pun berkata pada Aldin kalau aku
bertemu dengan seseorang yang kelihatannya istimewa. Aldin pun penasaran. “Siapa?”.“ada
deh. Pokoknya tadi aku berkenalan pada saat acara sedang berlangsung” aku menjawab
dengan nada sambil mengejek.
Akhirnya
sampai dirumah yang begitu sejuk aku beristirahat sebentar sambil membalas sms
dari Oni yang aku kenal sejak acara karya ilmiah tadi pagi. Bahkan tiap hari
aku selalu berhubungan dengan Oni dengan akrabnya. Sampai pada suatu saat aku mendapati perasaan yang berbeda dari
sebelum-sebelumnya. Ternyata aku telah jatuh cinta pada Oni, seseorang yang
berkrepibadian menarik dan berbeda dengan yang lain. Akhirnya aku memberanikan
diri untuk menyatakan apa yang kurasakan ini pada Oni. Tapi aku mencari momen
yang tepat. Ternyata sulit sekali mencari momen ini. Aku merencanakan untuk
menyatakan perasaan ini pada tanggal 13 Maret, ternyata baru akan menyatakan. Aku
telah di cuekinya. Hal ini membuat aku menjadi jengkel dan sempat tidak
menghubunginya sampai 3 hari. Tapi rasanya perasaan ini makin menjadi-jadi. Perasaan
rindu yang semakin mendalam telah kurasakan. Sampai akhirnya, pada tanggal 17
Maret 2013, tepat 1 tahun dari sekarang. Aku ternyata telah mengungkapkan
perasaanku pada Oni. “Maukah kamu menjadi kekasihku? Aku sungguh sangat sayang padamu”.
Sambil berharap-harap cemas aku mulai menanti jawaban darinya. Ternyata Oni
mengatakan “Ma’af, aku tidak mungkin untuk menolakmu karena aku juga sayang kamu”.
Dengan perasaan bahagia dan senang. Aku ekspresikan dengan emosi yang berlebihan.
Tapi tanpa sepengetahuan Oni. Akhirnya, aku telah resmi menjadi kekasih Oni
sejak saat itu. Tapi baru berjalan dua bulan, hubunganku dengan Oni terasa
sudah ada permasalahan sampai beberapa hari aku lost contact. Tapi pada
akhirnya aku kembali menghubunginya dan mulailah aku kembali untuk menjadi
kekasih Oni. Dan pada hari yang di tunggu-tunggu, yaitu acara hari ulang
tahunku. Dengan kejutan kecilnya, Oni mulai mengejutkanku. Walaupun ada sedikit
kesalahan, tapi aku sangat berkesan dan sangat terkenang karena inilah yang
pertama kali aku alami mempunyai kekasih dan pertama kali juga perayaan dengan
kekasih hati. Entah apa yang terjadi, setelah aku dan Oni menyatakan untuk
selalu bersama hingga menuju ke jenjang pernikahan. Ada perasaan aneh ketika
Oni tiba-tiba mengatakan untuk memutuskan hubungan ini. Entah apa alasannya,
tapi dia hanya mengatakan bahwa kamu sudah kelas XII dan aku juga harus fokus ke
pelajaran untuk mengejar SNMPTN yang akan diselenggarakan tahun depan. Dengan
perasaan yang sangat berat hati aku mencoba untuk melepaskan dia. Tapi apa
hendak dikata, semakin aku ingin melupakannya, aku malah menjadi sangat rindu
akan dirinya dan teringat akan janji itu. Dan sampai saat ini aku tidak bisa
berpaling ke cewek lain. Walaupun telah banyak cewek yang mendekatiku dan aku
telah hampir dibuatnya jatuh cinta. Tapi hanya satu orang yang aku sayang. Yaitu
Oni seorang. Mungkin aku saat ini juga berharap hal yang sama, yaitu Oni akan
hanya sayang pada satu orang yaitu aku. Tapi aku percaya bahwa kalau memang
sudah Jodoh pasti tidak akan kemana. Karena Oni adalah kekasih pertamaku dan
sampai kapanpun aku tidak akan melupakannya.
Dan
akankah kesetianku ini akan dijawab dengan kesetiaan juga oleh Oni??? Tentu hanya
Oni yang bisa menjawabnya. Karena kesetiaan itu adalah sebuah kata yang mudah
untuk diucapkan tapi sulit untuk dibuktikan. Karena pada saat ini telah banyak
bukti antar seorang sejoli yang mengaku setia hanya pada satu orangbtetapi pada
akhirnya akan putus dan berganti pasangan dengan mudahnya. Oleh Karena hal
tersebut aku hanya ingin menjadi seperti merpati yang hanya memilih satu
merpati yang ada dihatinya dan terbukti kesetiaanya dengan hanya mengenalinya.
Hingga suatu saat merpati itu meninggal dalam keadaan bersama-sama. Semoga
cerita yang nyata ini tapi beda tokoh bisa untuk menginspirasi para kaum remaja
untuk menunjukan kesetiaannya pada pasngannya. Sekian terima kasih J
Dan ini
ada sedikit kata-kata darinya yang akan aku kenang sampai kapanpun:
<Endel>
Saat dunia ini berhenti berputar
Saat itu juga rasa cintaku akan
hilang…
Karena Di dunia ini Taka da yang
abadi
Keep Smile
A man holding a woman for doing
everything for her
Not
Doing anything to her
My Love My Everything Only You
17-03-2013 Start at Now
Someone Like You
Malam seindah ini? So Sweet…
Me and You
A.D.F<3O.V.R.I
Kala seseorang mengahmpiriku
dengan Cinta
Hidupku, Hidupmu Cinta
Tetaplah bersinar dalam hatiku saying,
I <3 You
Saat semua orang pergi menjauhimu
Aku akan dating dan berkata
“Aku selalu ada untukmu”
Hadirmu merubah Hidupku
Jadilah Seseorang yang selalu mengisi
hariku dengan Senyuman
I Know you better than everyone
Cinta itu ibarat O dan gak ada
penghujung
Everything is Only You
Minggu, 12 Januari 2014
My First Cerpen
“Dibalik
Rahasia Itu”
Malam telah berganti pagi, saat
itu Ferdi telah berkemas menuju Kota Pahlawan. Ferdi, “kamu tidak lupa bekal
yang mamak siapkan di meja itu?” ibu Ferdi berkata pada Ferdi, yang sudah
sampai pada pertengahan pintu. “Oh iyah mak, aku lupa” kata Ferdi, yang
mendekat kesamping mamaknya dengan mencium tangan dan segera berlari menuju
kedepan rumah untuk mengejar sepeda ontel milik Nori. Sambil mengayuh sepeda
usang itu Nori berbicara pada Ferdi. “Fer, bawaan luh banyak banget, gue capek
banget nih bawa sepedanya” kata Nori, sambil mengusap keringat yang bercucuran
pada keningnya. “Gak tau ni Nor, mamak bawain gue apa aja, asal bawa aja ini
tadi” jawab Ferdi. Sambil ngobrol-ngobrol yang panjang lebar, akhirnya
sampailah mereka berdua di terminal bus yang sebenarnya jarak dengan kampung
mereka agak jauh. Tapi rasa capek itu dihiraukan kedua remaja laki-laki yang
usianya belum genap 20 tahun itu, ketika bus jurusan Surabaya telah menampakan
dirinya. Segeralah mereka memasuki bus dengan cepat dan akhirnya dapat bangku
di ujung belakang. Sambil menikmati perjalanan itu, Ferdi dan Nori bercakap-cakap mengenai kepergiannya ke Ibu
kota Jawa timur itu. Walaupun Ferdi yakin bahwa kepergiannya ke kota Surabaya
akan membuatnya sukses. Tapi, bapaknya sangat tidak menyetujui kepergiannya
itu. Walaupun demikian, ia tetap bersikeras untuk memenuhi ajakan Nori untuk
bekerja di Surabaya. Karena Nori adalah sahabat Ferdi sejak kecil. Mereka
berdua dibesarkan di kampung Rancakatu, di daerah pelosok Magelang. Disana,
mereka berdua telah lama merencanakan kepergiannya ke kota Surabaya untuk
mengadu nasib di kota kelahiran Mamak Nori. Karena mamaknya telah mennggal,
akhirnya Nori pun ikut bapaknya kembali ke kampung halaman. Dan disaat itu pula
Nori ingin kembali ke kota Surabaya untuk memperjuangkan nasib seperti yang di
ajarkan mamaknya dahulu.
Waktu pun tak terasa, setengah hari sudah perjalanan mereka akhirnya sampai di kota pahlawan. Segeralah Nori naik angkot menuju untuk menujun rumah saudara sepupunya yang tidak jauh dari terminal itu. Setelah mereka sampai di pertigaan terakhir menuju rumah Sepupu Nori, tiba-tiba Handphone Ferdi berbunyi. Segeralah diangkat Ferdi, dan ternyata yang menelpon adalah bapaknya. Perasaan gembira Ferdi yang hampir sampai di rumah sepupu Nori berubah menjadi cemas dan gugup. Ketika mulai memencet tombol hijau di handphonenya, langsung terdengar suara tidak sedap dari hp usang Ferdi. “Ferdi, apakah kau tak mendengarkan apa nasihat bapak kemaren? Kau itu tak cocok dengan pekerjaan di Surabaya. Lebih baik kau di kampung saja. Kalau kau tak pulang besok pagi, kau pasti akan menyesal telah pergi kesana”. Cepat-cepat Ferdi menjawab “iya-iya pak, aku besok akan pulang”. Sampailah mereka di gubuk yang megah milik Sepupu Nori itu. Segeralah mereka beristirahat dikamar yang sangat besar dan disertai Kasur empuk yang terdampar di depan mata mereka. Walaupun kamar itu terlihat nyaman tetapi tidak senyaman pikiran Ferdi yang dihantui rasa bersalah karena tidak menuruti apa kata bapaknya. Apa hendak dikata, Ferdi telah sampai di kota Surabaya. Dan ketika dia kembali ke kampong halamannya, pastilah dia akan disuruh jadi peternak ayam milik pamannya. Berkecamuk pikiran Ferdi, apakah dia harus pulang atau tetap di kota keras itu bersama sahabatnya. Langsung saja Ferdi bertanya pada Nori, “Nor, gue bingung nih. Gue harus pulang atau tetap disini bersamamu luh?”. “Udah, luh pulang aja gak apa-apa, kan bapakmu udah ngancem luh” jawab Nori sambil tidur telentang di Kasur empuk itu. “Tapi gue pengen banget sukses bersama luh disini” kata Ferdi sambil mondar mandir di sebelah ranjang. “Kalau luh emang bener-bener pengen sukses disini ya gak begitu juga Fer, luh kan bisa sukses di kampong”. “Tapi gue kan gak suka angon ayam men” jawab ferdi dengan nada agak kesal. “udalah, mending luh segera tidur, udah malam ni” jawab Nori sambil memejamkan matanya. Sementara Nori tidur, Ferdi tak bisa tidur dan terus berputar-putar otaknya memikrkan hal yang buruk itu.
Gelap telah berubah menjadi pagi yang sejuk, karena pada saat itu memang musim hujan. Ferdi segeras bersiap-siap kembali ke kampong halamannya dengan wajah yang agak kecewa. “Taka pa Fer, mungkin ini yang terbaik buatmu” Nori berkata kepada ferdi dengan agak kehilangan. Tapi apa mau dikata, Ferdi memang sudah terlanjur mengatakan kepada bapaknya kalau dia pulang hari ini. Sambil diantarkan Nori kembali ke terminal yang dikunjunginya kemarin itu Nori berkata, “hati-hati ya Fer, aku yakin kamu juga bisa sukses kok Fer. Ferdi hanya mengangguk tanpa menjawab sepayah kata pun. Segeralah bus tujuan Semarang itu membawa Ferdi kembali menuju kampung kelahirannya. Setelah sampai di kampung itu, ferdi langsung menjalani kehidupannya sebagai peternak ayam yang telah dipikirkan olehnya sejak di dalam bus menuju kampung yang tak sebesar stadiun sepak bola itu.
Waktu pun tak terasa, setengah hari sudah perjalanan mereka akhirnya sampai di kota pahlawan. Segeralah Nori naik angkot menuju untuk menujun rumah saudara sepupunya yang tidak jauh dari terminal itu. Setelah mereka sampai di pertigaan terakhir menuju rumah Sepupu Nori, tiba-tiba Handphone Ferdi berbunyi. Segeralah diangkat Ferdi, dan ternyata yang menelpon adalah bapaknya. Perasaan gembira Ferdi yang hampir sampai di rumah sepupu Nori berubah menjadi cemas dan gugup. Ketika mulai memencet tombol hijau di handphonenya, langsung terdengar suara tidak sedap dari hp usang Ferdi. “Ferdi, apakah kau tak mendengarkan apa nasihat bapak kemaren? Kau itu tak cocok dengan pekerjaan di Surabaya. Lebih baik kau di kampung saja. Kalau kau tak pulang besok pagi, kau pasti akan menyesal telah pergi kesana”. Cepat-cepat Ferdi menjawab “iya-iya pak, aku besok akan pulang”. Sampailah mereka di gubuk yang megah milik Sepupu Nori itu. Segeralah mereka beristirahat dikamar yang sangat besar dan disertai Kasur empuk yang terdampar di depan mata mereka. Walaupun kamar itu terlihat nyaman tetapi tidak senyaman pikiran Ferdi yang dihantui rasa bersalah karena tidak menuruti apa kata bapaknya. Apa hendak dikata, Ferdi telah sampai di kota Surabaya. Dan ketika dia kembali ke kampong halamannya, pastilah dia akan disuruh jadi peternak ayam milik pamannya. Berkecamuk pikiran Ferdi, apakah dia harus pulang atau tetap di kota keras itu bersama sahabatnya. Langsung saja Ferdi bertanya pada Nori, “Nor, gue bingung nih. Gue harus pulang atau tetap disini bersamamu luh?”. “Udah, luh pulang aja gak apa-apa, kan bapakmu udah ngancem luh” jawab Nori sambil tidur telentang di Kasur empuk itu. “Tapi gue pengen banget sukses bersama luh disini” kata Ferdi sambil mondar mandir di sebelah ranjang. “Kalau luh emang bener-bener pengen sukses disini ya gak begitu juga Fer, luh kan bisa sukses di kampong”. “Tapi gue kan gak suka angon ayam men” jawab ferdi dengan nada agak kesal. “udalah, mending luh segera tidur, udah malam ni” jawab Nori sambil memejamkan matanya. Sementara Nori tidur, Ferdi tak bisa tidur dan terus berputar-putar otaknya memikrkan hal yang buruk itu.
Gelap telah berubah menjadi pagi yang sejuk, karena pada saat itu memang musim hujan. Ferdi segeras bersiap-siap kembali ke kampong halamannya dengan wajah yang agak kecewa. “Taka pa Fer, mungkin ini yang terbaik buatmu” Nori berkata kepada ferdi dengan agak kehilangan. Tapi apa mau dikata, Ferdi memang sudah terlanjur mengatakan kepada bapaknya kalau dia pulang hari ini. Sambil diantarkan Nori kembali ke terminal yang dikunjunginya kemarin itu Nori berkata, “hati-hati ya Fer, aku yakin kamu juga bisa sukses kok Fer. Ferdi hanya mengangguk tanpa menjawab sepayah kata pun. Segeralah bus tujuan Semarang itu membawa Ferdi kembali menuju kampung kelahirannya. Setelah sampai di kampung itu, ferdi langsung menjalani kehidupannya sebagai peternak ayam yang telah dipikirkan olehnya sejak di dalam bus menuju kampung yang tak sebesar stadiun sepak bola itu.
Dua tahun kehidupan Ferdi
dijalaninya sebagai peternak ayam, banyak susah duka yang dialami Ferdi. Tapi
kehidupan itu tetap dijalaninya dengan penuh kesabaran. Sampai pada akhirnya
Ferdi berani untuk mencalonkan dirinya sebagai kepala desa. Padahal sebelumnya
dia tidak ada keinginan untuk daftar sebagai kepala desa di kampung itu.
Walaupun umur Ferdi masih 23 tahun. Ternyata pada saat pemilihan berlangsung, dia
bisa memenangkan suara dari kedua pesaingnya yang terbilang lebih berusia
dibandingkan dirinya. Ternyata kunci kemenangan Ferdi adalah karena dia sering
menolong orang yang sedang kesusahan di kampung itu. Tak khayal, dia bisa
memenangkan pemilihan kepala desa itu dan akkhirnya menjabat sebagai kepala
desa Rancakatu. Dan menjadikan dirinya sebagai kepala desa termuda di kabupaten
Magelang.
Satu tahun kemudian, kehidupan
Ferdi menjadi semakin bahagia ketika dia mulai mencintai wanita dari kampung
sebelah yang akhirnya wanita itu menjadi istrinya. Dan disela-sela waktu
luangnya Ferdi berpikir, ternyata apa yang dikatakan bapak benar. Aku memang
bisa sukses di kampung halamanku sendiri. Dan mungkin ini adalah rahasia yang
telah disiapkan tuhan apabila aku menurut pada orang tuaku.
By.
NO Name
Langganan:
Postingan (Atom)